Senin, 21 April 2014

thumbnail

Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah

Pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-batasnya, karena letaknya di sekitar rumah, maka pekarangan merupakan lahan yang mudah diusahakan oleh seluruh anggota keluarga dengan memanfaatkan waktu luang yang tersedia.

Komoditi yang diusahakan dipekarangan sebaiknya disesuaikan dengan kesesuaian komoditi dengan daerah yang bersangkutan, peluang pasar, dan nilai guna meliputi:
1. Tanaman pangan: umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, bumbu-bumbuan, obat
2. Tanaman  bernilai ekonomi tinggi: buah, sayuran, hias (bunga potong, tanaman pot, tanaman taman, anggrek)
3. Ternak: ternak unggas hias, ternak petelur, ternak pedaging
4. Ikan: ikan hias, ikan produksi daging, pembenihan dll.


Ada 2 jenis cara penanaman dengan pot yang dapat anda terapkan pada pekarangan rumah anda, yaitu ;

1. Pola Tanam Vertikal (Vertikultur)
Pola tanam vertikal merupakan usaha pertanian dengan memanfaatkan lahan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan potensi ketinggian, sehingga tanaman yang diusahakan per satuan luas lebih banyak. Pola ini  selain menghemat tempat juga hemat dalam penggunaan pupuk dan air. 
Sistem Penanaman Vertikultur

Media tanam dapat menggunakan media campuran  tanah, pupuk kandang dan pasir/sekam dengan perbandingan 1:1:1 yang ditempatkan pada bak-bak tanaman (paralon, bambu, pot) yang diatur bersusun ke atas..
Tanaman yang menginginkan keteduhan diletakan paling bawah dan yang lebih suka panas diletakkan di atas.

2. Tabulapot (Tanaman Buah/Bumbu dalam Pot)

Tabulapot adalah menanam tanaman buah-buahan (bisa tanaman lainnya: bunga) di dalam pot. Media tanam harus mampu menopang tanaman, dapat menyediakan hara, air dan aerasi yang baik (sama dengan untuk pola tanam vertikal). Pot yang kurang baik, akan menghasilkan tata udara yang kurang baik sehingga kurang menguntungkan untuk perkembangan akar.

Sistem Penanaman Tabulapot

Ada beberapa cara untuk bisa memulai memanfaatkan lahan pekarangan, yaitu ;

1.  Pengolahan lahan atau tanah, yang merupakan tahap awal dalam berkebun dengan dibersihkan dari tanaman liar, namun tidak menggunakan bahan kimia karena residunya dalam tanah akan mengurangi produktivitasnya. Bila tanah berwarna gelap dan gembur, kita hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada saat penanaman. Sedangkan bila tanah berwarna agak terang, pucat, dan padat maka kita perlu mengolahnya secara intensif dengan mencangkul untuk mengemburkan tanah dilanjutkan dengan memberikan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk kimia (TSP, KCl, dan Urea) secara berimbang.
2. Menentukan jenis tanaman dengan memilih jenis tanaman yang bermanfaat bagi keperluan rumah tangga baik untuk obat atau kesehatan (kunyit, jahe, temulawak, mengkudu) dan keperluan dapur (cabe, tomat, sereh, sayuran,) serta pelengkap gizi keluarga (pepaya , pisang , jeruk dan lain-lain). Hal ini diupayakan agar menanam beragam jenis tanaman untuk mencegah adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Untuk tujuan estetika, pilihan tanaman yang memiliki figur menarik misalnya tanaman mengkudu yang memiliki bentuk daun yang lebar, tanaman kencur dengan bentuk daun yang unik dan sebagainya.
3.  Menentukan tata letak tanaman yang pada prinsipnya semua tanaman memerlukan sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Tempatkan jenis-jenis yang berukuran kecil mulai dari bagian Timur dan tempatkan jenis tanaman yang berukuran besar seperti buah-buahan di bagian sebelah Barat. Hal ini dimaksudkan agar jenis tanaman yang besar tidak menaungi atau menghalangi sinar matahari terhadap tanaman yang kecil. Demikian pula kerapatan dan populasi tanaman perlu diperhatikan karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari serta persaingan antar tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara. Aturlah tata letak sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan misalnya jangan sampai menghalangi jalan masuk, menghalangi pandangan, dan sebagian tanaman atau kotoran masuk ke areal kebun tetangga.
4. Tahap pemeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal yang harus selalu diperhatikan. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, bertujuan untuk mencegah kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk keberhsihan dan keindahan. Sisa-sisa tanaman dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu dikubur ke dalam tanah dalam-dalam karena dapat meningkatkan kesuburan tanah. Sisa tanaman dan serasah ini dapat juga diproses untuk dijadikan pupuk organik atau kompos. Pemberian air dengan cara penyiraman secara kontinyu sangat penting terutama pada tanaman yang berumur muda dan baru tumbuh, untuk selanjutnya aktivitas penyiraman ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan lahan pekarangan apakah kekeringan atau basah (lembab). Salah satu upaya untuk mempertahankan ketersediaan air di lahan pekarangan adalah dengan membuat kolam.


Demikian ulasan dari saya mengenai pemanfaatan lahan pekarangan rumah, semoga
dapat kita gunakan demi melestarikan lingkungan kita sekaligus menghasilkan bahan
pangan ramah lingkungan.


Ketahanan pangan bukan ancaman, bila kita sadar betapa pentingnya memanfaatkan
sumber daya yang kita punya. Sadari, Lakukan, dan Nikmatilah hasilnya~
Sekian,
Fermi Mirza Alfarisi
@fermimirza


Sumber :
1. http://bkp.ntbprov.go.id/berita-165-pekarangan-sumber-gizi-keluarga.html
2. http://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/02/usaha-pemanfaatan-lahan-pekarangan.html
3. http://www.boengamasagro.com/wp-content/uploads/2012/04/Tabulampot-dan-kemasan-polybag-1400px.jpg
4. http://guru-indonesia.net/admin/file/f_212_h3b.jpg

Related Posts :

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

1 Comments

avatar

Terima kasih infomasinya atau bisa juga untuk menanam bunga euphorbia

Reply Delete